Makalah Pembelajaran Jarak Jauh Untuk Menunjang Tuntutan Dunia Kerja

 



STUDI KASUS LATAR BELAKANG PERLU PEMBELAJARAN JARAK JAUH UNTUK MENUNJANG TUNTUTAN DUNIA KERJA

 

 




Oleh

Ardiansyah A.                                            P2A119002

Bima Sakti BP                                            P2A119020

M. Rasyid Ridho                                        P2A119021

 

 

 

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2020

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Pendidikan jarak jauh adalah suatu pendidikan yang terus berkembang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, karena itu pendidikan jarak jauh sering diasumsikan sebagai suatu perkembangan dan inovasi dalam metode pembelajaran Abad 21 yang memiliki daya jangkau lintas ruang, waktu, dan sosial ekonomi. Dengan adanya perkembangan dan inovasi ini memiliki alternatif dalam pembelajaran untuk mengakses pendidikan jarak jauh tidak lepas dari penggunaan teknologi yang menjaga jarak kontak langsung guru/dosen dan siswa dari terhindarnya penyebaran Virus Corona, proses pembelajaran biasanya secara langsung atau tatap muka antara guru/dosen dan peserta didik dengan menggunakan media belajar yang disediakan oleh pihak sekolah, namun karena adanya wabah pandemi Virus Corona kini pembelajaran tatap muka dihentikan dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh.

Menurut Mungkasa (2020) bahwa, Virus Corona kini telah menjadi pandemik karena telah menyebar keseluruh dunia, virus ini membawa dampak sangat luas terhadap masyarakat. Bahkan dunia pendidikan ikut terkena dampak akibat Virus Corona dan banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah hingga perguruan tinggi termasuk Indonesia menghindari penyebar Virus Corona, dampak pandemi terhadap pembelajaran yang awalnya dilakukan tatap muka sekarang diganti dengan pembelajaran secara online atau daring.

Maka guru/dosen dan peserta didik dapat melakukan interaksi secara daring/online dalam pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi saat ini seperti, smartphone/gadget dan laptop/personal computer (PC). Pembelajaran tetap berdasarkan kompetensi yang ada di sekolah/perguruan tinggi dan guru/dosen mempersiapkan sumber belajar dan penunjang tuntutan dunia kerja pada pembelajaran jarak jauh yang dirancang untuk melayani pembelajaran dalam jumlah yang besar. Pembelajaran jarak jauh untuk mengatasi batasan jarak, tempat, waktu dalam melaksanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran jarak jauh memiliki karakteristik yang berbeda dengan sistem pendidikan yang diselenggarakan konvensional atau tatap muka. Penulis berasumsi karakteristik pembelajaran jarak jauh terpisahnya fisik antara aktivitas pembelajaran guru/dosen dan peserta didik dengan tidak adanya tatap muka secara langsung.

Pada makalah ini penulis mengambil judul yaitu Studi Kasus Latar Belakang Perlu Pembelajaran Jarak Jauh Untuk Menunjang Tuntutan Dunia Kerja yang mana pada makalah ini dapat menjadi acuan terhadap pembelajaran jarak jauh untuk persiapan kerja.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang akan diangkat, sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana upaya pengajar dalam pembelajaran jarak jauh untuk menunjang tuntutan dunia kerja?

1.2.2 Bagaiman usaha pengajar dalam merancang dan melaksanakan praktik kerja dalam pembelajaran jarak jauh untuk menunjang tuntutan dunia kerja?

1.2.3 bagaimana cara guru dalam melaksanakan pembelajaran dari studi kasus yang didapatkan dari pembelajaran jarak jauh sebelumnnya?

1.3 Tujuan

Berkaiatan dengan rumusan masalah maka yang akan menjadi tujuan pada makalah ini, sebagai berikut:

1.3.1 Untuk memaksimalkan pembelajaran jarak jauh untuk menunjang tuntutan dunia kerja.

1.3.2 Untuk meningkatkan usaha pengajar dalam merancang dan melaksanakan praktik kerja dalam pembelajaran jarak jauah untuk menunjang tuntutan dunia kerja.

1.3.2 Untuk memperlancarkan pembelajaran jarak jauh dalam menunjang tuntutan dunia kerja.

1.4 Manfaat

Hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pembelajaran jarak jauh dalam menunjang tuntutan dunia kerja, maka manfaat yang bisa diambil sebagai berikut:

1.4.1 Penulis

Manfaat bagi penulis dapat menjadi acuan dalam pembelajaran jarak jauh dari studi kasus yang telah dipahami dalam menunjang persiapan dunia kerja, dari segi pembelajaran teori dan praktik secara daring/online.

1.4.2 Pembaca

Manfaat bagi pembaca supaya paham dalam pembelajaran jarak jauh agar mengerti dengan kegiatan pembelajarannya dengan menggunakan online/daring dan berupaya mempersiapkan diri dalam pembelajaran online/daring untuk kegiatan pembelajaran, seperti: smart phone/PC, kuota internet, dan jaringan internet.

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pembelajaran Jarak Jauh

Pendidikan jarak jauh/distance education adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem komunikasi interaktif yang menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya. Pembelajaran elektronik (e-learning) atau pembelajaran daring (online) merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet.

Menurut Moore (2011) bahwa, pembelajaran jarak jauh bagian dari metode pembelajaran dimana perilaku mengajar dieksekusi terpisah dari perilaku belajar, termasuk yang dilakukan di hadapan siswa, sehingga komunikasi antara guru dan guru pelajar harus difasilitasi dengan alat cetak, elektronik, mekanik, atau lainnya. Menurut Rumble (1989) bahwa, pendidikan jarak jauh harus ada seorang guru, satu atau lebih, kurikulum yang mampu diterapkan oleh guru dan siswa berusaha belajar baik secara implisit dan explisit antara guru, siswa, dan lembaga institusi dalam aturan. Menurut Holmberg (1995) bahwa, pendidikan jarak jauh mengkafer berbagai format belajar di semua level dan berkelanjutan, supervise pengajar mempresentasikan materi siswa di ruang guru atau terpisah namun memberikan banyak keuntungan dari perencanaan, pendampingan dan pengajaran dalam mendukung organisasi. Menurut Hamalik (1994) bahwa, sistem pendidikan jarak jauh adalah suatu keseluruhan proses pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan dalam bentuk pengajaran modular dalam satuan waktu tertentu dengan bimbingan dan pembinaan oleh tenaga profesional yang bertujuan untuk meningkatkan mutu kemampuan ketenagaan dalam bidang tertentu. 

Kemajuan yang terjadi dalam dunia teknologi komunikasi dan informasi memunculkan peluang maupun tantangan baru dalam dunia pendidikan. Peluang baru yang muncul termasuk akses yang lebih luas terhadap konten multimedia yang lebih kaya, dan berkembangnya metode pembelajaran baru yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Disisi lain kemajuan teknologi dengan beragam inovasi digital yang terus berkembang juga menghadirkan tantangan baru bagi penyelenggara pendidikan untuk terus menyesuaikan infrastruktur pendidikan dengan teknologi baru tersebut.

Pendidikan jarak jauh buka metode baru dalam sistem pendidikan. Metode pembelajaran ini telah digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 1892 ketika Universitas Chicago meluncurkan program pembelajaran jarak jauh terus berkembang dengan menggunakan berbagai teknologi komunikasi dan informasi termasuk radio, televisi, satelit, dan internet. Meluasnya penggunaan internet oleh public diberbagai negara pada tahun 1996 menjadi suatu fenomena yang berkembang dan diikuti oleh kemunculan berbagai konten digital di dalamnya. Pada tahun yang sama, John Bourne mengembangkan Asynchronous Learning Network Web yang merujuk kepada kemampuan untuk memberikan pendidikan kapan saja dan dimana saja melalui internet.

a.    Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh

Pendidikan jarak jauh memiliki beberapa karakteristik dasar, yaitu: (1) Guru dan siswa tidak berada dalam satu ruang yang sama saat proses belajar-mengajar berlangsung; (2) Penyampaian materi ajar dan proses pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan media komunikasi dan informasi; (3) Menekankan pada cara belajar mandiri namun ada lembaga yang mengaturnya; (4) Keterbatasan pada pertemuan tatap muka. Biasanya pertemuan tatap muka dilakukan secara periodic antara siswa dengan guru, dan (5) Fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain masing-masing siswa dapat mengatur waktu belajarnya sendiri sesuai dengan keterbatasan waktu dan kesiapannya.

 

b.    Teknologi Komunikasi Dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh tidak dapat dilepaskan dari penggunaan teknologi. Hal ini dikarenakan dalam pendidikan jarak jauh tidak terjadi kontak secara langsung antara guru dan siswa. Proses komunikasi antara keduanya dilakukan melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi. Walau demikian, pertemuan tatap muka tetap dapat dilakukan dengan frekuensi yang terbatas. Teknologi komunikasi dan informasi yang banyak digunakan dalam pendidikan jarak jauh adalah komputer dan internet.

Pemanfaatan komputer dan internet memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengakses materi-materi ajar yang juga sudah dikemas dalam bentuk digital dimanapun dan kapanpun. Dengan menggunakan komputer dan internet juga, guru dan siswa dapat melakukan interaksi baik menggunakan aplikasi surat elektronik, video konferensi, atau forum diskusi dalam jaringan.

Meski penggunaan berbagai teknologi digital dalam pendidikan jarak jauh membuat batas-batas geografis seakan lenyap, namun proses komunikasi yang dimediasi oleh komputer dan internet memiliki keterbatasan dalam menangkap ekspresi dan gerakan (gesture) dari guru dan siswa. Teknologi komunikasi pendukung lainnya yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan jarak jauh antara lain buku elektronik, compact disc (CD) atau digital versatile disc (DVD) untuk merekam audio dan video, perangkat pengolah informasi seperti tablet atau laptop.

c.    Keunggulan dan Keterbatasan Pendidikan Jarak Jauh

Keunggulan dari metode pendidikan jarak jauh antara lain: (1) Proses pembelajaran dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh keharusan guru dan siswa untuk berada di ruang dan waktu yang sama; (2) Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi sebagai media pembelajaran menimbulkan biaya yang lebih rendah baik bagi guru pendidikan jarak jauh maupun siswa; dan (3) Materi ajar dan berbagai interaksi dalam bentuk tulisan yang dikemas secara digital memungkinkan siswa untuk dapat membaca kembali berulang-ulang informasi yang tercatat di dalamnya.

Keterbatasan dari metode pendidikan jarak jauh antara lain: (1) Minimnya kontak langsung antara guru dan siswa memperlambat proses terbangunnya relasi sosial dan nilai-nilai yang menjadi tujuan dasar dari pendidikan; (2) Rendahnya kontrol terhadap proses pembelajaran sebagai implikasi dari cara belajar mandiri yang menjadi titik berat dari pendidikan jarak jauh; dan (3) Keterbatasan teknologi komunikasi dan informasi yang tidak dapat menggantikan sepenuhnya proses komunikasi dan interaksi secara langsung yang terjadi dalam pendidikan konvensional.

2.2 Tuntutan Dunia Kerja

Tuntutan dunia kerja bagi peserta didik sebagai acuan untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi peserta didik harus mempunyai kemampuan keahlian setiap jurusan masing-masing. Kemampuan lain yang harus dimiliki seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kepemimpinan yang tidak ada diajarkan pada peserta didik, kemampuan yang harus dimiliki selain keahlian jurusan, antara lain:

a. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi meliputi kemampuan mendengar, presentasi, hingga menulis. Tanpa kemampuan komunikasi yang baik kita akan kesulitan untuk menjelaskan sesuatu ke partner kerja maupun klien belum lagi soal aktivitas networking dan pemasaran yang membutuhkan komunikasi.

b. Beradaptasi

beradaptasi adalah penyusaian diri terhadap lingkungan baru, seperti lingkungan kerja, partner kerja, staff perusahaan hingga director. Jadi beradaptasi pada diri sendiri terutama pada peserta didik harus dilatih supaya disaat bekerja bisa enjoy dan nyaman.

c. Manajemen

Manajemen ini dimaksudkan merancang rencana kerja/tugas yang diberikan dari tempat kerja untuk memaksimalkan hasil kerja dan pencapaian yang bagus bisa mendapatkan posisi bagus atau dipromosikan.

d. Pemecahan Masalah

Masalah yang ada di dunia kerja lebih menantang dari pada permasalahan yang dihadapi peserta didik selama bersekolah/belajar. Ada banyak orang yang cerdas tapi tidak semua jeli melihat akar permasalahan serta solusinya. Orang yang mempunyai  kemampuan problem-solving sangat dicari diperusahaan/dunia kerja, pantang menyerah, berfikir positif, kreatif, kemampuan bekerja yang tinggi, dan kerja sama tim sebagai leader. Maka dari itu peserta didik bisa mulai belajar bagaimana mendapatkan solusi dan memecahkan masalah yang ada ditempat kerja. 

2.3 Studi Kasus yang Melatar Belakangi Pembelajaran Jarak jauh

Studi kasus pemasalah yang terjadi dalam proses pembelajaran pada siswa/peserta didik di masa pandemi saat ini untuk teori dan praktik keahlian siswa membutuhkan pembelajaran teori dan praktik sebagai pendukung keterampilan sesuai jurusannya, sehingga pembelajaran teori dan praktik dilakukan secara daring/online. Menurut Puspita (dalam Hetifah, 2020) bahwa, proses belajar siswa SMK rata-rata berbasis praktik, maka tidak bisa hanya teori secara daring, makanya harus dipikirkan solusinya agar pembelajaran yang dilaksanakan tetap berkualitas di masa pandemi ini. Penulis berasumsi masalah yang terjadi di masa pandemi dalam pembelajaran khususnya praktik, yaitu: (1) Masih ada guru yang belum profesional dalam membimbing siswa dan belum memahami aplikasi online dalam pembelajaran; (2) Jaringan internet yang sangat penting dalam pembelajaran daring/online masih lemah di daerah pedalaman; (3) Biaya kuota internet yang menjadi faktor penting dalam pembelajaran daring/online yang harus dibeli dan harganya pun tidak murah; (4) Masih banyak keluhan orang tua dalam pembelajaran daring/online. Jadi permasalahan yang terjadi di masa pandemi dibutuhkan kesiapan pemerintah dalam memperlancarkan pembelajaran dari profesional guru, jaringan internet, bantuan kuota internet, dan penyuluhan atau pemberitahuan kepada orang tua untuk mengerti dan memahami kondisi saat ini. 

Survei pembelajaran jarak jauh dapat memanfaatkan teknologi saat ini dengan menggunakan aplikasi online berbantuan smartphone/gadget dan laptop/personal computer (PC). Menurut Yetty dan Widyaiswara (2020) bahwa, guru di provinsi jambi memfokuskan lima hal dalam pembelajaran, yaitu: (1) Manajemen kelas daring; (2) Penggunaan aplikasi Live Meeting; (3) Penggunaan aplikasi ujian daring; (4) Kendala yang dihadapi dalam penggunaan manajemen kelas, aplikasi Live Meeting dan aplikasi ujian daring; dan (5) pembelajaran secara daring yang dipelajari lebih lanjut.

Pada manajemen kelas daring yang digunakan guru kepada siswa,  aplikasi MOOC 0,2%, Edmodo 3,5%, Moodle 0,4%, Office 365 1,5%, Rumah Belajar 16,9%, Google Classroom 43,0%, dan lainnya 34,4%.

Dan penggunaan aplikasi Live Meeting yang digunakan guru kepada siswa,  aplikasi Facebook Live 5%, Youtube Live 3,3%, Telegram 1,7%, Whatsapp 60,8%, Google Hangout 0,9%, Microsoft Team 0,9%, Zoom 15,9%, Webex 8,8%, dan lainnya 2,3%. Selanjutnya penggunaan aplikasi ujian dari yang digunakan guru kepada siswa,  aplikasi Google Form 42%, Microsoft Form 10,8%, Quizizz 0,0%, Quizlet 0,3%, Kahoot 15,3%, dan lainnya 31,6%. Lalu aplikasi daring yang perlu dipelajari guru untuk pembelajaran,  aplikasi Edmodo 10,10%, Moodle 10,70%, Office 365 10,90%, Rumah Belajar 20,90%, Google Classroom 43,10%, dan lainnya 7,42%

Dilihat dari data penggunaan aplikasi online yang digunakan guru bahwa kurang lebih adanya antusias siswa dalam pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran pada siswa/peserta didik pada bidang keahlian bisa menggunakan aplikasi online yang cocok pada penggunaannya pada pembelajaran jarak jauh supaya siswa dalam bidang keahliannya tetap dapat berkembang. Proses pembelajaran dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh idealnya tetap dapat mengakomodasi kebutuhan belajar siswa untuk mengembangkan bakat dan minat. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kesiapan guru, kompetensi, dan kurikulum yang sesuai dengan ketersediaan sumber belajar, serta dukungan jaringan internet yang stabil sehingga komunikasi antara guru dan siswa dapat efektif.

Menurut Ashari (dalam salim, 2020) bahwa, paparan Nadiem mengenai panduan belajar di masa pandemi virus corona lebih banyak menjelaskan panduan belajar di daerah zona hijau yang persentasenya 6 persen sementara panduan untuk belajar jarak jauh banyak dipaparkan persentasenya mencapai 94 persen. Dalam pembelajaran jarak jauh harus ada pendamping, pelatihan, kemudian arahan-arahan teknis untuk guru-guru agar pembelajaran jarak jauh berkualitas. Kelebihan pembelajaran jarak jauh yang terjadi selama ini adalah meningkatkan kompetensi guru dalam menguasai teknologi, ini dapat dilihat dari guru-guru menguasai platform pembelajaran online seperti menguasai Google Classroom, Edmodo, Facebook, Whatsapp, Zoom meeting, E-learning/Moodle, Rumah Belajar dan Ruangguru. Guru-guru yang selama ini kurang menguasai teknologi sekarang ini dituntut untuk menguasai teknologi tersebut, hal ini meningkatkan kreatifitas dan inovatif guru dalam mengelola pembelajaran.

 

 


BAB III

3.1 Kesimpulan

            Pendidikan jarak jauh/distance education adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem komunikasi interaktif yang menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya. Pembelajaran elektronik atau pembelajaran daring merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet. Disisi lain kemajuan teknologi dengan beragam inovasi digital yang terus berkembang juga menghadirkan tantangan baru bagi penyelenggara pendidikan untuk terus menyesuaikan infrastruktur pendidikan dengan teknologi baru tersebut.
Pendidikan jarak jauh buka metode baru dalam sistem pendidikan. Pada tahun yang sama, John Bourne mengembangkan Asynchronous Learning Network Web yang merujuk kepada kemampuan untuk memberikan pendidikan kapan saja dan dimana saja melalui internet.

Studi kasus pemasalah yang terjadi dalam proses pembelajaran pada siswa/peserta didik di masa pandemi saat ini untuk teori dan praktik keahlian siswa membutuhkan pembelajaran teori dan praktik sebagai pendukung keterampilan sesuai jurusannya, sehingga pembelajaran teori dan praktik dilakukan secara daring/online. Menurut Puspita bahwa, proses belajar siswa SMK rata-rata berbasis praktik, maka tidak bisa hanya teori secara daring, makanya harus dipikirkan solusinya agar pembelajaran yang dilaksanakan tetap berkualitas di masa pandemi ini.

3.2 Saran

            Pembelajaran jarak jauh pada saat ini belum bisa di katakan sempurna di karenakan masih banyak anak-anak sekolah yang belum bisa melakukan pembelajran lewat daring tersebut. Faktor studi kasus yang nyata ialah yang sulit antara lain dari kuota internet, jaringan sinyal dan masih juga ada guru yang belum professional dalam mengelola pembelajaran jarak jauh ini.

0 Post a Comment:

Posting Komentar

komentar