Pengantar Technopreneurship


Pengantar Technopreneurship

 

Technopreneurship dianggap sebagai salah satu konsep yang merupakan turunan dari “Entrepreneurship”, yang sama-sama memiliki prinsip mencari keuntungan sebanyak mungkin namun lebih menitikberatkan pada suatu bisnis yang mengaplikasikan suatu teknologi tertentu,   bukan   sekedar   replikasi dari  bisnis  lain  semata. Seorang entrepreneur melakukan hal-hal sebagai berikut:

a.  Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang pasar.

b.  Menemukan solusi-solusi untuk mengisi peluang pasar tersebut.

c.  Memperoleh sumberdaya yang diperlukan (uang, orang, dan peralatan) untuk menjalankan bisnis.

d.  Mengelola sumberdaya dari tahap awal (start-up) ke fase bertahan (survival) dan fase pengembangan (ekspansi).

e.  Mengelola risiko-risiko yang berhubungan dengan bisnisnya.

Teknologi merupakan cara atau metode untuk mengolah sesuatu agar terjadi efisiensi biaya dan waktu, sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Dasar-dasar penciptaan teknologi adalah kebutuhan pasar, solusi atas permasalahan, dan aplikasi berbagai bidang keilmuan, perbaikan efektivitas dan efisiensi produksi, serta modernisasi.

Kata ”Technopreneurship” merupakan gabungan dari kata ”Technology” dan “Entrepreneurship” yang dapat disimpulkan sebagai proses pembentukan dan kolaborasi antara bidang usaha dan penerapan teknologi sebagai instrumen pendukung dan sebagai dasar dari usaha itu sendiri, baik dalam proses, sistem, pihak yang terlibat, maupun produk yang dihasilkan. Secara umum, kata teknologi digunakan untuk merujuk pada penerapan praktis ilmu pengetahuan ke dunia industri atau sebagai kerangka pengetahuan yang digunakan untuk menciptakan alat-alat, mengembangkan keahlian dan mengekstrak materi guna memecahkan persoalan yang ada. Sedangkan kata preneurship berasal dari kata entrepreneur yang merujuk pada seseorang atau agen yang menciptakan bisnis/ usaha dengan keberanian menanggung resiko dan ketidakpastian untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang ada. Adapun technopreneur merupakan orang yang menjalankan technopreneurship atau seseorang yang menjalankan usaha yang memiliki semangat entrepreneur dengan memasarkan dan memanfaatkan teknologi sebagai nilai jualnya (Zimmerer dan Scarborough, 2008). Terdapat perbedaan antara entrepreneurship biasa dan technopreneurship (technology entrepreneurship). Technology entrepreneurship harus sukses pada dua tugas utama, yakni: menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan target pelanggan, dan teknologi tersebut dapat dijual dengan mendapatkan keuntungan (profit). Entrepreneurship biasa umumnya hanya berhubungan dengan bagian yang kedua, yakni menjual dengan mendapatkan profit.

 

Menjadi Seorang Technopreneur

 

Menjadi seorang technopreneur yang berhasil, setidaknya harus menguasai, antara lain:

a.    Teknologi  

Teknologi merupakan cara untuk mengolah sesuatu agar terjadi efisiensi biaya dan waktu sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas dengan memperhatikan kebutuhan pasar, solusi untuk permasalahan, perkembangan aplikasi, perbaikan efektivitas dan efisiensi produksi serta modernisasi. Seorang technopreneur tak pernah hanya cukup mempelajari satu atau dua teknologi saja, melainkan harus peka terhadap inovasi teknologi dan dibutuhkan ide kreatif untuk mendukungnya.

b.    Entrepreneurship

Entrepreneurship adalah proses mengelola bisnis dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko yang berhubungan.

 

Invensi, Inovasi dan Technopreneur

Menurut Suparno et al (2008) bahwa, Technopreneurship bersumber dari invensi dan inovasi. Invensi adalah sebuah penemuan baru yang bertujuan untuk mempermudah kehidupan. Inovasi adalah proses adopsi sebuah penemuan oleh mekanisme pasar. Invensi dan inovasi ada dua jenis, yakni: (1) invensi dan inovasi produksi; dan (2) invensi dan inovasi proses. technopreneurship merupakan gabungan dari teknologi (kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi) dengan kewirausahaan (bekerja sendiri untuk mendatangkan keuntungan melalui proses bisnis).

 

Landasan Technopreneurship

 

a.         Berangkat Dari Kebutuhan Masyarakat

Kebutuhan masyarakat adalah peluang bisnis. Terlebih jika ada kebutuhan masyarakat yang belum bisa dipenuhi oleh pihak manapun di dunia ini.

b.    Perkaya Diri Dengan Ide dan Inspirasi

Ide dan inspirasi merupakan awal timbulnya suatu ide bisnis. Ide dan inspirasi   memang   terkadang   dapat datang dengan sendirinya, namun cara terbaik adalah dengan mendatangkan ide dan inspirasi itu sendiri. Caranya adalah memperkaya wawasan dengan membaca, mengikuti   seminar   atau   workshop mengenai technopreneurship, atau berbincang dengan para technopreneur secara langsung. Hal-hal tersebut kita sadari atau tidak akan menimbulkan suatu ide orisinal yang dapat kita kembangkan sebagai bisnis kita sendiri.

 

c.    Rencanakan Dengan Matang dan Lakukan Dengan Cepat

Seorang technopreneur harus mampu menganalisis pasar, mendesain suatu produk, membuat strategi pemasaran, menentukan harga dan target pasar, menyusun struktur organisasi, serta memegang tanggung jawab terhadap seluruh proses bisnis.

 

d.    Tambahkan Value Pada Produk

Produk yang kita hasilkan bisa saja sama persis dengan wirausahawan lain. Tetapi ada satu hal yang membuat suatu produk tertentu lebih disukai dan lebih laris dibandingkan produk lainnya yang serupa, yaitu nilai (value). Value yang kita dapat tambahkan kepada produk kita tentunya beragam dan sesuai dengan inovasi dan kreativitas masing-masing technopreneur.

 

Peranan Technopreneurship Bagi Masyarakat

Menurut Suparno et al (2008) bahwa, technopreneurship dapat memberikan memiliki manfaat atau dampak, baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Dampaknya secara ekonomi adalah:

a.     Meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Meningkatkan pendapatan.

b.    Menciptakan lapangan kerja baru.

c.     Menggerakkan dan menciptakan peluang bisnis pada sektor-sektor ekonomi yang lain.

\

Menggali Ide Bisnis dan Prinsip Dasar Bisnis

 

Suatu bisnis yang baik biasanya dimulai dengan ide bisnis yang baik pula. Ide bisnis adalah gambaran singkat dan tepat mengenai bisnis yang hendak didirikan, ide bisnis dapat dikatakan sebagai “bibit” dari sebuah bisnis atau biasa kita sebut pemikiran yang muncul dalam diri pelaku bisnis untuk menciptakan sebuah bisnis.

4 poin penting yang harus digunakan oleh pelaku bisnis untuk mengembangkan idenya, sebagai berikut:

a.     Produk atau jasa apa saja yang akan dijual

Pelaku bisnis harus mengetahui dan paham apa yang akan ia tawarkan. Produk maupun jasa tidak akan menjadi masalah jika pelaku bisnis sudah paham akan jenisnya dan manfaatnya. Proses promosi pun akan berjalan dengan mudah.

b.    Kepada siapa produk atau jasa akan Dijual

Produk atau jasa yang telah dibuat harus jelas akan ditawarkan kepada siapa. Pihak-pihak tersebut harus dianalisis sedemikian rupa secara jangka pendek maupun jangka panjang. Jangan sampai kita sudah capai membuat suatu produk atau jasa kemudian kita tidak tahu harus dikemanakan produk atau jasa tersebut.

c.     Bagaimana produk atau jasa dijual

Kita sudah tahu betul akan produk atau jasa yang kita buat dan paham pula    akan ditawarkan kepada siapa. Namun, kita harus ingat bahwa cara menjual produk atau jasa tersebut juga sesuatu yang sangat penting. Perlu kita ketahui bahwa target bisnis kita bukanlah selalu orang terdekat kita. Terkadang mereka tidak kenal kita dan tantangan inilah yang harus dijawab oleh pelaku bisnis agar produk atau jasa milik orang yang tidak mereka kenal membuat mereka tertarik.

d.    Kebutuhan pelanggan mana yang dapat dipenuhi

Produk atau jasa milik kita harus bermanfaat untuk pelanggan. Poin ini adalah kesimpulan dari poin-poin di atas. Kita boleh membuat produk atau jasa sebaik mungkin, mempunyai target pasar sebesar mungkin, produk atau jasa dipasarkan segencar mungkin, namun apabila produk atau jasa tersebut tidak bermanfaat untuk orang lain maka akan percuma.

 

Menciptakan Ide Bisnis

Menurut Barringer dan Ireland (2010) bahwa, terdapat beberapa cara untuk memancing atau menciptakan suatu ide bisnis yang handal. Berikut dijelaskan cara-cara yang cukup sistematis untuk membangun pola pikir kita untuk mendapatkan inspirasi untuk memancing atau menciptakan suatu ide bisnis yang handal.

a.    Brainstorming

Merupakan teknik yang paling sederhana, menciptakan ide dan solusi untuk suatu masalah secara cepat namun bersifat informal. Biasanya apa yang terpikirkan langsung diutarakan.

b.    Focus Group

Sekumpulan orang yang mempunyai karakteristik berhubungan berkumpul untuk membahas sebuah ide baru. Orang-orang tersebut akan lebih dekat satu sama lain karena latar belakang mereka sama, misal: satu jurusan di kampus. Teknik ini lebih bersifat formal.

c. Perpustakaan dan Internet

Dua hal di atas merupakan sumber utama informasi di jaman sekarang. Meskipun internet lebih banyak digunakan karena kepraktisannya namun perpustakaan juga tidak sepi pengunjung. Dari sini biasanya ide bisnis muncul mulai saat kita serius mencari informasi atau bahkan saat santai menikmati

d. Customer Advisory Boards

(1) Biasanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan. Terdapat dewan penasihat customer yang bertemu secara teratur mendiskusikan kebutuhan, keinginan, dan masalah sehingga dapat memunculkan ide bisnis baru. Dari sini terlihat bahwa komunikasi 2 arah (timbal balik) sangatlah penting bahkan untuk ukuran perusahaan sekalipun; dan (2) Karyawan dari sebuah perusahaan menghabiskan waktunya bersama customer perusahaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat efektif mengingat karyawan bisa langsung mengetahui keluhan atau permintaan customer untuk kemudian diberitahukan kepada atasan mereka. Bagi para customer sendiri mereka akan merasa sangat diuntungkan (dimanja) sebab mereka tidak perlu susah-susah mengadu ke perusahaan, cukup lewat karyawannya saja. Kondisi demikian akan meningkatkan kemungkinan munculnya ide-ide bisnis baru baik dari karyawan atau masukan customer.

 

Pemilihan Ide Bisnis

Terkadang kita memperoleh banyak ide bisnis dengan prinsip dan metode-metode yang telah dijelaskan sebelumnya. Lalu, apakah kita perlu merealisasikannya semua tentu tidak. Penulis yakin bahwa tidak mungkin seseorang mampu menjalankan semua ide bisnis yang terpikirkan olehnya apalagi secara tiba-tiba dengan lancar. Lebih baik kita menjalankan 1 ide bisnis yang benar-benar membuat kita nyaman menjalankannya. Orang bilang lakukan sesuatu sesuai passion kita, jadi kita harus menjalankan ide bisnis yang sesuai passion kita dan rekan kerja kita. Berikut beberapa tips bagi kita untuk memilih ide bisnis mana yang paling sesuai. Lakukan bisnismu dengan sesuatu:

(a)   Yang membuat anda bangun pagi sekali karena ingin melakukannya.

(b)   Yang membuat anda lupa bahwa anda bisa lelah.

(c)   Yang membuat anda lupa bahwa tidur itu perlu.

(d) Yang membuat anda hanya makan sekali dalam seminggu.

 

Bagaimana Menemukan Bisnis Ideal Yang Hebat

 

Mereka tidak pernah takut mengambil resiko dan selalu berusaha memperjuangkan apa yang mereka senangi dengan uang sebagai bonusnya. Untuk pengertian yang lebih umum, berikut pertimbangan untuk memilih ide bisnis yang tepat (Barringer dan Ireland, 2010), antara lain:

a.         Pilih ide yang konkret

Konkret maksudnya masuk akal dan dapat direalisasikan sesuai kemampuan kita.

b.         Pilih ide yang mudah untuk dipasarkan

Tujuan utama bisnis kembali lagi adalah uang, jadi semakin mudah pemasaran maka semakin mudah uang akan didapat.

c.         Pilih ide yang cocok dengan karakter kita

Ketika karakter kita cocok dengan ide yang akan kita kerjakan maka kita tidak akan merasa bosan atau capek mengerjakannya. Bahkan mungkin kita dapat menjadikan 4

poin di bahasan sebelumnya sebagai prinsip utama kita.

d.         Pilih ide yang beresiko kecil

Pebisnis memang dijuluki profesi yang tidak mengenal resiko namun bukan berarti mereka tidak berupaya meminimalisir resiko. Semakin kecil risiko maka semakin besar kesempatan mereka mendapatkan keuntungan.

e.         Pilih ide yang dapat bertahan

Bisnis tidak dijalankan dalam sekali waktu atau jangka waktu pendek. Usahakan bisnis terus berkembang dan dapat bertahan hingga waktu yang lama. Oleh karena itu, ide yang dipilih harus dapat bertahan lama agar mampu mengalami inovasi dan kreasi agar customer tidak bosan.

Lagi-lagi pemilihan ide bisnis tidak terbatas pada 5 poin di atas. Berikut terdapat sebuah diagram yang menunjukkan kondisi pencarian ide bisnis dilihat dari 3 sisi, yaitu ide bisnis kita, kebutuhan customer, dan aktivitas kompetitor. Ternyata pemilihan ide bisnis juga harus melihat bagaimana pergerakan kompetitor agar kita tahu titik saat kita harus maju dan menggaet pasar. Akan lebih baik lagi tentunya jika ide bisnis yang kita tawarkan pada saat ini belum ada kompetitornya, sehingga kita akan memperoleh first mover advantages. Pemain pertama yang masuk ke industri tertentu   sering   dianggap   memiliki peluang pertama untuk membangun pangsa   pasar,   mengendalikan   arah perkembangan   industri,   membangun merek dan saluran distribusi yang kuat, atau mengangkangi sumber daya yang langka seperti lokasi strategis atau hak paten.

2.2.4 Menguji Ide Bisnis

Salah satu metode terkenal dalam pengujian ide bisnis adalah analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).  Proses  ini  melibatkan  penentuan  tujuan  yang spesifik  dari  spekulasi  bisnis  atau  proyek  dan  mengidentifikasi  faktor  internal  dan eksternal  yang  mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai   hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil  keuntungan  (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu      menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Bagaimana SWOT Opportunity sebagai berikut: a) Hal-hal yang mempunyai pengaruh positif terhadap bisnis anda, b) Hal-hal yang tidak terlalu bagus di dalam bisnis anda, c) Hal-hal yang ada di masyarakat sekitar, yang mempunyai pengaruh positif terhadap bisnis anda, d) Hal-hal yang ada di masyarakat sekitar, yang mempunyai pengaruh negatif terhadap bisnis anda.

Contoh analisis SWOT toko ABC sebagai berikut: a) Strengths (kekuatan), pengalaman dan keterampilan dalam membuat dan menjual kue; memiliki pengetahuan mengenai jaringan pemasaran kue di daerah tersebut; memiliki lokasi bisnis yang strategis, b) Opportunities (peluang), belum terdapat kue lain di daerah tersebut; meningkatkan daya beli masyarakat terhadap kue; harga bahan baku kue di lokasi kami murah, c) Weaknesses (kelemahan), tidak memiliki modal yang cukup; tidak memiliki kemampuan manajemen keuangan yang baik; tidak memiliki SDM yang handal, d) Threats (ancaman), pajak usaha meningkat, impor kue dari China semakin banyak dan harganya sangat murah, pajak penjualan meningkat. 

2.2.5 Prinsip Dasar Bisnis yang wajib diketahui

Berikut sepuluh prinsip bisnis yang dijadikan menurut Walton dan Huey (1992) bahwa, dalam membangun kerajaan bisnisnya:

a.         Selalu berkomitmen dalam bisnis

Jika anda selalu berkomitmen dalam bisnis saya yakin kesuksesan akan menghampiri Anda. Selain itu, Anda harus menyukai pekerjaan Anda saat ini dan selalu melakukan yang terbaik dalam menjalankan bisnis tersebut.

b.         Memperlakukan mereka sebagai mitra

Dengan membagi keuntungan dengan semua rekan kerja dan memperlakukan mereka sebagai mitra, ini akan membawa semangat bagi semua rekan untuk melampaui target yang ada. Terpenting Anda bisa mengontrol kerja

dari rekan bisnis Anda agar selalu bersemangat dalam bekerja.

c.         Motivasi Mitra Anda

Memberikan uang keuntungan kepada mitra, bisa dianggap tidak cukup. Coba Anda memotivasi mitra kerja Anda untuk meningkatkan persaingan dalam dunia bisnis. Jika perlu buat tantangan yang menantang kepada mitra kerja Anda agar bisnis yang dijalankan selalu bersemangat.

d.         Selalu Berkomunikasi Kepada Mitra Kerja

Informasi adalah salah satu kekuasaan yang penting dalam suatu bisnis. Maka dengan informasi tersebut Anda perlu berbagi dengan mitra kerja. Semakin banyak mereka tahu, mereka akan semakin mengerti. Dan semakin mereka mengerti, mereka akan semakin peduli terhadap Anda. Begitu mereka peduli kepada Anda tidak ada yang bisa menghentikan mereka terhadap keloyalannya kepada Anda. Inilah salah satu keuntungan dari mitra kerja Anda dengan selalu berkomunikasi.

e.         Menghargai Semua Rekan Kerja

Menghargai rekan kerja adalah suatu hal yang harus diperhatikan oleh para pebisnis. Karena menghargai rekan salah satu cara untuk membangun bisnis yang dijalankan menjadi lancar.

f.          Rayakan Kesuksesan Anda   

Merayakan kesuksesan adalah titik awal dalam meraih keberhasilan, apalagi merayakan kesuksesan bersama dengan mitra kerja yang memberikan value bagi perusahaan Anda.

g.         Coba Minta Masukan Yang Baik Dan Buruk Dari Para Karyawan

Jika bisnis anda bergerak di bidang ritel, dan ada karyawan karyawan yang berada di garis depan dalam melayani pelanggan, coba Anda tanyakan kepada mereka apa keluhan dari pelanggan, baik itu keluhan yang positif maupun negatif. Selain itu, minta ide-ide kepada mereka untuk membangun bisnis menjadi lebih berkembang.

h.         Selalu Memuaskan Pelanggan

Memuaskan pelanggan ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan pelayanan yang baik dan memuaskan. Jika Anda melakukan itu semua, mereka akan datang berulang-ulang. Selain itu, coba berikan apa yang mereka inginkan seperti program diskon dan lain sebagainya. Ada kata yang penting dalam memuaskan pelanggan di Wal-Mart yakni ‘Kepuasan Dijamin’.

i.          Kompetitor

Wal-Mart selama dua puluh tahun berjalan, termasuk peringkat pertama di industri ritel yang memiliki rasio terendah dari biaya penjualan. Dan selalu menemukan keunggulan kompetitif dalam biaya pengeluaran. Salah satunya cara dengan menjalani kinerja dengan seefisien.

j.          Coba Cari Ide Yang Berlawanan

Biasanya banyak para pebisnis yang menjalankan ide-ide yang sama, sehingga persaingan dalam menjalan ide tersebut semakin tajam. Coba cari ide yang berlawanan dari ide yang ada, memang banyak hambatan yang dilalui jika Anda melakukan ide secara berlawanan. Tapi, yakinlah dengan ide itu akan mendapatkan ide bisnis yang cemerlang.

0 Post a Comment:

Posting Komentar

komentar